Isu
ekologi berpotensi menimbulkan masalah social dan politik, terlebih mendekati
tahun 2014, dimana pada tahun 2014 itu merupakan tahun politik, sehubungan
dengan diadakannya pemilu presiden. Perpolitikan tentu akan semakin memanas
mendekati tahun 2014 tersebut. Berbagai isu bisa saja diangkat dan dikaitkan
dengan perpolitikan untuk kepentingan pemilu. Permasalahan ekologi merupakan masalah
lingkungan yang berdampak besar terhadap kehidupan makluk hidup di
dalamnya. Dampak yang timbul dari
permasalahan ekologi tersebut dapat berdampak pada ketidakseimbangan alam. Ketidakseimbangan alam tersebut akan
mengakibatkan munculnya permasalahan pencemaran lingkungan dan terkurasnya
sumber daya alam. Karena begitu besarnya dampak yang dapat muncul dari
permasalahan ekologi tersebut, maka tidak heran apabila permasalahan ekologi
tersebut dikaitkan dengan politik pilpres di tahun 2014.
Dalam
pemilu, permasalahn social merupakan permasalahan yang kerap diangkat
kepermukaan untuk dijadikan bekal dan juga senjata dalam menarik simpati
masyarakat. Seperti halnya isu pengalihan hutan lindung menjadi hutan produksi
di Papua. Dari satu pihak dapat digunakan untuk menyerang pemerintah, dan dari
pihak lain dapat digunakan untuk mengangkat nama baik pemerintah. Dari artikel
diatas, apabila hutan lindung di rubah fungsinya menjadi hutan produksi, maka
akan timbul beberapa permasalahan, antara lain: akan berkurangnya hutan sebagai
hutan resapan air hujan, yang akhirnya akan berdampak pada banjir. Selain itu, terjadinya perubahan fungsi hutan
tersebut juga dapat mengikis budaya masyarakat papua yang biasanya menyatu dengan
alam. Disamping itu adanya perubahan status hutan lindung ke hutan produksi,
seperti contohnya adalah untuk perkebunan kelapa sawit, akan sangat menimbulkan
permasalahn social yang sangat sensitive. Karena didalamnya terdapat
kepentingan-kepentingan elit politik dalam memperoleh keuntungan. Pembukaan
lahan perkebunan sawit, selain menimbulkan masalah ekologi, juga dapat
menimbulkan masalah social, dan kesenjangan ekonomi. Pembukaan perkebunan sawit
yang tidak memperhitungkan kehidupan masyarakat di sekitar perkebunan kelapa
sawit akan sangat mudah menicu konflik. Bahkan
permasalahan reklamasi, yang satu tahun terakhir juga sangat santer menjadi isu
politik dalam pilkada DKI Jakarta sampai dengan saat inipun masih menjadi
perdebatan public.
Adanya
permasalah-permasalahan tersebut mencuat ke permukaan dan akan bertambah
memanas dengan bumbu-bumbu politik. Memang tidak bisa dipungkiri, keadaan
ekologi Indonesia sekarang ini telah sangat mengkhawatirkan. Pencemaran,
polusi, hutan gundul, pembakaran hutan, penebangan pohon secara liar, perubahan
fungsi hutan, perubahan lahan hijau untuk pembangunan gedung bertingkat dan
mall, membawa dampak yang sangat merugikan lingkungan termasuk manusia dan
makhluk hidup lainnya. Timbulnya masalah tersebut berdampak pada masalah
social, antara lain konflik antara pemerintah dan masyarakat kerap terjadi,
kesehatan masyarakat, permasalahan pemukiman, mata pencaharian. Dalam hal ini
kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan ekologi bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup sangat diperlukan. Disamping juga peranan pemerintah baik
eksekutif maupun legislative, harus dapat berjalan beriringan dalam
menyelamatkan lingkungan hidup, memmbuat kebijakan dan aturan untuk
menyelamatkan lingkungan hidup serta membenahi lingkungan yang sudah sangat
memprihatinkan ini. Bukan malah sebaliknya, eksekutif dan legislative membuat
kebijakan yang justru dapat berdampak fatal untuk lingkungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar