BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam
penyelenggaraan kegiatan perkantoran, salah satu hal penting yang turut
menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan adalah penyusunan tempat kerja dan
perlengkapan kantor. Penyusunan alat perlengkapan, perabot tau fasilitas kantor
pada letak yang tepat dan pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan dan
kegairahan bekerja pada para pekerja akan berdampak pada hasil kerja yang
maksimal.
Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata
ruang kantor ini dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan
karyawan secara tidak langsung. Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat
efisiensi dan efektivitas kegiatan. Tata ruang dan lingkungan fisik kantor
dapat menentukan bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Penataan ruang dan tata letak perabot kantor
merupakan prasyarat yang sangat penting dalam sebuah perkantoran, karena ia
merupakan salah satu unsur dari manajemen perkantoran. Tata ruang kantor yang
baik akan memberikan banyak keuntungan atau manfaat bagi satuan
organisasi/satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor. Tata ruang kantor yang baik juga akan
membuat mekanisme kerja berjalan lancar, mempengaruhi produktivitas kerja baik
secara positif maupun negatif dan memberikan efek pelayanan prima kepada para
pelanggan (warga masyarakat) yang dilayani.
Pada umumnya, pemimpin kurang memiliki perhatian
terhadap tata ruang kantor. Karena dianggap tata ruang kantor bukanlah hal yang
penting untuk diperhatikan. Akan tetapi, sebenarnya tata ruang kantor yang
salah akan menghambat dari kinerja dan pelayanan suatu organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
Ø
Apa yang dimaksud dengan tata
ruang kantor?
Ø
Apa manfaat tata ruang kantor?
Ø
Apa saja macam-macam tata ruang kantor?
Ø
Apa saja asas-asas dari tata
ruang kantor?
Ø
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh dalam Penataan Tata
Ruang kantor
Ø
Apa saja persyaratan lingkungan
fisik kantor?
1.3 Maksud dan Tujuan
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulisan makalah
ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
Ø
Untuk mengetahui maksud dari tata
ruang kantor.
Ø
Untuk mengetahui manfaat tata
ruang kantor.
Ø
Untuk mengetahui macam-macam tata ruang kantor
Ø
Untuk mengetahui asas-asas dari
tata ruang kantor.
Ø
Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh dalam Penataan Tata Ruang kantor
Ø
Untuk mengetahui persyaratan
lingkungan fisik kantor..
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Secara
etimologi kantor berasal dari bahasa Belanda yaitu “kantoor”, yang artinya ruang tempat bekerja, tempat kedudukan
pemimpin, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” yang memiliki arti tempat
memberikan pelayanan.
Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam
arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian atau pendistribusian data atau
informasi atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan
ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.
Kantor dalam
arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi,
lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat untuk ruangan penyelenggaraan
kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, penyampaian atau
pendistribusian data atau informasi.
Menurut Littlefield
dan Peterson (1956), layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan
kantor pada luas lantai yang tersedia. Menurut Terry (1966), layout sebagai
proses penentuan kebutuhan akan ruang dan an tentang penggunaan ruangan secara
terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang
dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Menurut
Quible (2002), Layout menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mapu
memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun
memberikan kesan yang mendalam bagi si pegawai.
Didalam
penyusunan tata ruang kantor yang baik diperlukan beberapa pedoman yaitu:
·
asas-asas pokok penyusunan
tata ruang kantor
·
petunjuk tentang unit kerja
atau petugas
·
faktor-faktor yang
mempengaruhi penyususnan tata ruang kantor
·
penyusunan ruang kantor berdasar fungsinya
Sedangkan di
dalam tata ruang kantor, terkenal empat macam
tata ruang kantor, yaitu tata ruang kantor berkamar, tata ruang kantor
terbuka, tata ruang kanor berhias dan tata ruang kantor gabungan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris
yaitu office layout atau sering disebut juga layout saja. Nuraida
(2008:142) mengatakan “Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta
penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor
yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja”.
Menurut The Liang
Gie (2007:162), penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan aliran pekerjaan
kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam
eningkatkan produktifitas. Apalagi pengaturan tata ruang kantor yang baik akan
memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang
sebetulnya tidak perlu.
b. Mejamin
kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
c. Memungkinkan
pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk
keperluan yang sebanyak- banyaknya.
d. Mencegah para pegawai
dibagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu.
Menurut
George Terry dalam The Liang Gie, tata ruang kantor adalah the determination of space requirement and
the detailed utilization of this space inorder to provide a practical
arrangement of the physical factor sconsidered necessary for the execution of the office
work within reasonable cost, yaitu penentuan mengenai
kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan
ruang secara
terperinci, untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang
layak”(Soetrisno dan Brisma, 2009:23)
Dari beberapa definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian penataan ruang kantor yang baik adalah penataan
ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta
perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor
agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas
untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja.
3.2 Manfaat Tata Ruang Kantor
Layout
kantor yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut :
a. mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif
b. mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c. memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d. menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
e. meningkatkan produktivitas kerja pegawai
f. mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel.
a. mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif
b. mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
c. memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan
d. menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
e. meningkatkan produktivitas kerja pegawai
f. mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel.
Tata
ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Pada pokoknya akan diperoleh keuntungan– keuntungan
sebagai berikut :
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan bolak-balik yang seharusnya tidak perlu.
b. Menjamin kelancaraan proses pekerjaan yang bersangkutan.
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak–banyaknya.
d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu.
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan bolak-balik yang seharusnya tidak perlu.
b. Menjamin kelancaraan proses pekerjaan yang bersangkutan.
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak–banyaknya.
d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu.
Disamping
manfaat yang diperoleh dari tata ruang kantor yang bai, terdapat juga suatu
tujuan dari penataan ruang kantor yang hendak dicapai. Dalam menyusun ruang untuk kerja perkantoran, ada beberapa tujuan yang
perlu dicapai. Tujuan itu merupakan syarat-syarat yang hendaknya dipenuhi dalam
setiap tata ruang kantor yang baik. Tujuan itu antara lain:
Ø
Pekerjaan di kantor itu dalam proses
pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependak mungkin.
Ø
Rangkaian aktivtas tata usaha dapat mengalir
secara lancar.
Ø
Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
Ø
Kesehatan dan kepuasan bekerja
para pegawai dapat terpelihara.
Ø
Pengawasan terhadap pekerjaan
dapat berlangsung secara memuaskan.
Ø
Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang
organisasi itu.
Ø
Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah
sewaktu-waktu diperlukan.
3.3 Macam-Macam Tata Ruang Kantor
Di
dalam tata ruang kantor, terkenal empat macam
tata ruang kantor. Keempat konsep tata ruang tersebut adalah:
1) Konsep tata ruang
kantor tertutup (private offices)
yaitu tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang dipisah dibagi ke
dalam ruang-ruang kerja atau ruangan yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat
yang terbuat dari kayu. Biasanya untuk pekerjaan dengan kerahasiaan yang tinggi
(high confidential).
2) Konsep tata
ruang kantor terbuka (open-plan-offices)
yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa
pegawai tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu.
3) Konsep tata ruang
kantor berpanorama (landscape offices)
yaitu tata ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman. Ruangan diupayakan agar
memiliki pemandangan alam terbuka dan benar-benar merupakan lingkungan yang
nyaman dan menyenangkan.
4) Konsep tata
ruang kantor bersekat atau terpisah (cellular
offices) yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran
yang bervariatif untuk suatu idang
bagian subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah.
3.4 Asas-Asas Tata Ruang Kantor
Richard Muthler mengemukakan 6
asas mengenai pokok tata ruang pabrik yang terbaik. Walau asas asas
diperuntukkan bagi tempat kerja yang tugasnya menghasilkan suatu barang, namun
dengan penyesuaian seperlunya dapatlah beberapa diantaranya dijadikan dasar
bagi tata ruang kantor. Asas-asas pokok tata ruang kantor dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Asas mengenai jarak terpendek
1. Asas mengenai jarak terpendek
Dengan tidak mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik
ialah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang
sependek-pendeknya. Dalam menyusun tempat kerja dan
menempatkan alat-alat, hendaknya asas ini dijalankan sejauh mungkin.
1.
Asas mengenai rangkaian kerja
Suatu tata rung kantor yang terbaik ialah yang menempatkan para pegawai dan
alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian
pekerjaan kantor yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas
mengenai jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai jika para pekerja atau
alat-alat ditaruh berderet-deret menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan.
Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan
dikerjakan sampai selesainya, tidak ada gerak mundur atau menyilang. Hali ini
tidak berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus.
Yang terpenting adalah proses itu harus selalu mengarah maju ke muka menuju
penyelesaian. Bentuknya dapat berupa garis bersiku-siku atau lingkaran ataupun
berwujud huruf L atau U.
2.
Asas mengenai penggunaan
segenap ruang
Tata ruang yang terbaik ialah yangmempergunakan sepenuhnya semua ruang yang
ada. Ruan gitu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar),
melainkan juga ruang yang vertical ke atas maupun ke bawah. Jadi diusahakan
tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai.
3.
Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja
Tata ruang yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar
atau tidak memakan biaya yang besar.
3.5 Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Dalam Penataan Tata Ruang Kantor
Menurut
Gie (2007:212) menyatakan bahwa “Empat hal penting yang harus diperhatikan
dalam penataan ruang perkantoran adalah:
1.
Cahaya
Nuraida (2008:155) bahwa: Cahaya/penerangan merupakan
faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja pegawai karena mempengaruhi
kesehatan pegawai, keselamatan, serta kelancaran kerja. Ada beberapa tipe
cahaya :
a.
Cahaya
Langsung
Cahaya ini
memancar lansung dari sumbernya ke permukaan meja. Cahaya ini menimbulkan
kelelahan pada mata. Jadi penerangan lampu cahaya langsung sebetulnya tidak
baik untuk digunakan.
b.
Cahaya setengah langsung
Cahaya ini
memancar dari sumbernya dengan melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari
gelas dengan warna seperti susu. Cahaya tersebar keseluruh jurusan sehingga
tidak begitu tajam tetapi cahaya tetap lasung jatuh ke permukaan meja sehingga
memantul ke arah mata pekerja.
c.
Cahaya setengah tak langsung
Cahaya ini
terjadi akibat pantulan dari langit-langit dan dinding ruangan sebagian lagi
dari tudung kaca. Cahaya ini sudah cukup baik dari pada cahaya setengah
langsung. Sifat bayang-banyangnya sudah tidak begitu tajam.
d.
Cahaya tak langsung
Penerangan
lampu terbaik adalah cahaya langsung. Sifat cahaya ini sudah lunak dan tidak
akan menimbulkan kelelahan pada mata.
2.
Warna
McShane (dalam Sukoco, 2007:214) berpendapat bahwa
“Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak
yang tidak sadar akan dampak psikologisnya baik positif maupun negatif pada
produktivitas, kelelahan, moral tingkah laku dan ketegangan”. Para ahli
membedakan tiga (3) warna pokok, yaitu : merah, kuning, dan biru. Merah adalah
warna menggambarkan panas, kegembiraan dan kegiatan kerja. Sebagai alat untuk
merangsang pancaindra di jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan suatu pekerjaan,
warna merah tepat untuk dipergunakan. Warna kuning menggambarkan kehangatan
matahari. Warna ini terutama merangsang mata dan saraf, pengaruh mental yang
dapat ditimbulkan adalah perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan
tertekan. Warna biru adalah warna adem. Sebagai warna langit dan samudera,
warna biru ini menggambarkan keluasan dan ketenteraman. Oleh karna itu warna
ini menpunyai pengaruh mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.
3.
Udara
Suhu udara di dalam ruangan juga perlu diperhatikan.
Suhu udara yang sesuai akan menaikkan produktivitas, kualitas kerja meningkat,
memperbaiki susasana kerja dan kesehatan, serta menimbulkan kesan yang baik
bagi para tamu yang datang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Moekijat (dalam Nuraida,
2008:161)
4.
Suara
Suara dapat mempengaruhi efisiensi kerja terutama
pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, karena suara yang bising dapat
mengganggu dalam bekerja dan berpengaruh pada kesehatan pegawai. Seperti yang
diungkapkan Shomer (dalam Sukoco, 2007:216) bahwa “Apabila tingkat kebisingan
melampaui batas yang tidak diinginkan beberapa gangguan fisik dan psikologis
terhadap mereka akan terjadi”.
3.6 Persyaratan Lingkungan Fisisk Kantor
Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan fisik yang harus pula
diperhatikan dan diatur sebaik-baiknya oleh setiap manajer perkantoran yang
modern. Sebagai contoh di negara Inggris saat 1963 telah ditetapkan sebuah
undang-undang tentang kantor-kantor (The Offices Act) yang antara lain
menetapkan persyaratan linhkungan fisik (physical conditions) yang harus
diusahakan pada setiap kantor. Persyaratan itu meliputi hal-hal yang berikut:
1) Kebersihan
Bangunan, perlengkapan dan perabotan harus dipelihara kebersihannya.
2) Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai. Ruang kerja harus
menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap petugas (3,7 m2)
3) Suhu udara yang layak harus dipertahankan dalam ruang kerja (minimum 16oC
atau ± 61oF)
4) Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan
dalam ruang kerja.
5) Penerangan cahaya
Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus diusahakan, sedang
perlengkapan penerangan dirawat sepatutnya.
6) Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet dan sebagainya harus disediakan untuk para petugas
serta dipelihara kebersihannya.
7) Fasilitas cuci
Ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan
handuk harus disediakan seperlunya.
8) g) Air minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau
tempat penampungan khusus.
9) Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian
yang basah.
10) Tempat duduk
Petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu.
11) Lantai, gang dan tangga
Lantai harus dijaga agar orang tidak mudah tergelincir, tangga diberi
pegangan utnuk tangan, dan bagian-bagian yang terbuka diberi pagar.
12) Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang
memakainya harus cukup terlatih.
13) Beban berat
Petugas tidak
boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan beban berat
yang dapat mendatangkan kecelakaan.
14) Pertolongan pertama
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak atau lemari obat untuk pertolongan
pertama maupun seorang petugas yang terlatih memberikan pertolongan itu.
15) Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk melarikan diri dari bahaya
kebakaran harus disediakan secara memadai, termasuk lonceng tanda bahaya
kebakaran.
16) Pemberitahuan kecelakaan
Kecelakaan dalam kan;tor yang menyebabkan kematian atau absen petugas lebih
dari 3 hari harus dilaporkan kepada yang berwajib.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Tata
ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebagainya di dalam
ruangan yang tersedia. Menurut The Liang Gie (2007:162), penyusunan tata ruang
kantor harus berdasarkan aliran pekerjaaan kantor, sehingga perencanaan ruangan
kantor dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Tata ruang
melibatkan tiga komponen yaitu peralatan, alur atau kerja dan hubungan
karyawan, komponen ini harus benar-benar dipelajari dan dianalisi agar karyawan
bekerja dengan efisien.
Office layout atau
penataan ruang termasuk didalamnya penataan letak perabot kantor merupakan
prasyarat penting dari manajemen perkantoran, karena layout memberikan banyak
keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/ satuan kerja yang bersangkutan
dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor (officework), aktivitas
tata usaha dan mekanisme kantor dapat mengalir secara lancar, berpengaruh besar
terhadap produktivitas kerja pegawai, memberikan efek pelayanan prima kepada
para pelanggan (warga masyarakat) yang dilayani dan memberikan kesan yang
menyenangkan bagi tamu yang datang mengunjungi kantor. Ruang kerja kantor
dirasakan langsung oleh penggunanya yaitu para pegawai dan berpengaruh besar
terhadap fisik maupun psikologis mereka. Oleh karenanya kelalaian menyusun
ruang kerja tersebut dapat menghambat produktifitas kerja kantor.
Para
ahli membagi konsep tata ruang kantor menjadi empat yaitu : konsep tata ruang
tertutup, konsep tata ruang terbuka, konsep tata ruang berpanorama, konsep tata
ruang kantor bersekat atau terpisah. Ada beberapa jenis-jenis kantor, yaitu
kantor pribadi, kantor bersel, kantor rancangan terbuka, kantor landskap.
4.2 Saran
Organisasi,
kantor-kantor pemerintahan dan swasta perlu menerapkan office layout sesuai
dengan konsep para ahli manajemen perkantoran modern, karena akan memberikan
keuntungan yang banyak bagi kantor itu sendiri terutama dibidang produktifitas
kerja. Fokus perhatian tata ruang kantor yang utama harus ditujukan kepada
pegawai yang untuk membuat mereka merasa puas, betah dan nyaman mengerjakan
pekerjaan kantor. Faktor kedua adalah peralatan dan alur kerja, sudah waktuya
kantor-kantor pemerintahan meniru tata kantor swasta dan bank yang
memprioritaskan kenyamanan bagi pegawai dan bagi tamu yang mengunjungi kantor mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Halimah,Mass.2014.
Administrasi Perkantoran.Tanggerang.
Universitas Terbuka
yuhuu...bermanfaat sekali
BalasHapuspita pembersih timah solder
Terimakasih atas blognya, sangat bermanfaat
BalasHapusTeirmakasih banyak
BalasHapus